Oleh: alljabbar | Maret 7, 2014

Pembangkit listrik tenaga angin (Praktikm 5)

Ini tugas untuk kelompok 5

Oleh: alljabbar | Maret 7, 2014

Hidrolik sederhana (Praktikum 4)

Ini tugas untuk kelompok 4

Oleh: alljabbar | Maret 7, 2014

Kapal uap (Praktikum 3)

Ini tugas untuk kelompok 3

Oleh: alljabbar | Maret 7, 2014

Kapal Uap Sederhana (Praktikum 2)

Ini tugas untuk tugas untuk kelompok 2

Oleh: alljabbar | Maret 7, 2014

Generator sederhana (Praktikum 1)

Ini tugas untuk kelompok 1

Oleh: alljabbar | Februari 4, 2013

Apakah besaran harus bersatuan?

Bagi anda yang membaca hanya sekilas tentang bab besaran maka anda tidak akan menemukan permasalahan apapun tentang bab besaran, tetapi jika anda membaca dengan mendalam ternyata ada beberapa masalah yang muncul.

Jika kita melihat kembali definisi umum dari besaran yaitu segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Berdasar definisi ini terkadang dibuku dijelaskan bahwa syarat sesuatu bisa disebut besaran adalah dapat diukur/dihitung, dapat dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Perhatikan syarat terakhir ini, anda harus berhati-hati dengan syarat terakhir ini karena ternyata tidak semua besaran harus bersatuan..

Anda ingin tahu apa saja itu?.. Mungkin anda tidak asing dengan koefisien gaya gesek, koefisien merupakan besaran karena dia dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan dia termasuk besaran tetapi dia tidak bersatuan. Besaran lain yang tidak bersatuan adalah indeks bias, keuntungan mekanis, perbesaran dll.

Kesimpulannya tidak semua besaran mempunyai satuan atau besaran tidak harus bersatuan.

Oleh: alljabbar | Januari 19, 2013

PERMASALAHAN FISIKA BAB BUNYI

Jika kita belajar bab bunyi dengan mendalam maka akan timbul beberapa permasalahan yang cukup janggal untuk kita pikirkan. Berikut ini  bab bunyi yang bisa penulis sampaikan :

Bunyi merambat paling cepat pada zat padat. Tahukah anda mengapa demikian? jika anda membaca buku pasti dijelaskan bahwa karena zat padat memiliki kerapatan partikel yang rapat sehingga dia mampu menghantarkan bunyi dengan cepat. Jawaban ini sekilas memang masuk akal, tetapi jika kita cermati dan kita bandingkan dengan rumus tentang cepat rambat bunyi di zat padat maka kita akan memperoleh kejanggalan. Pada rumus cepat rambat disana jelas sekali dinyatakan bahwa cepat rambat berbanding terbalik dengan akar massa jenis (rapat partikel suatu benda) arti dari rumus ini adalah semakin rapat suatu zat maka semakin lambat laju bunyi maka seharusnya jika kerapatan partikel zat padat besar akibatnya laju bunyi dizat padat harusnya kecil, tapi kenyataanya lajunya lebih besar dibanding dengan zat yang lain? Mengapa hal ini bisa terjadi?.

Melihat kejanggalan ini penulis berpikiran bahwa gelombang bunyi di dalam zat padat tidak dirambatkan dalam bentuk gelombang longitudinal tetapi dirambatkan dalam bentuk tranfer energi. Istilah ini lebih cocok untuk menjelaskan mengapa bunyi merambat paling cepat pada zat padat. Contoh tranfer energi adalah perpindahan kalor pada zat padat. Kemungkinan besar gelombang bunyi dirambatkan tidak jauh beda dengan perambatan kalor, mengapa mungkin? karena anda pasti tahu bahwa gelombang adalah energi getaran yang dirambatkan. Ketika kita memukul rel kereta api dengan palu maka energi pukulan ini akan dirambatkan dengan cepat oleh partikel rel dengan cara getaran partikel tetapi tidak dalam bentuk rapatan atau regangan. Karena energi yang dihasilkan dari pukulan tidak akan cukup untuk memampatkan partikel di rel. Getaran partikel inilah yang merambatkan bunyi menuju tempat yang lain. Ingat getaran ini bukan dalam bentuk rapatan dan regangan.

Apakah semua bunyi bisa dirambatkan pada zat padat? kalau kita mengacu pada kalimat bahwa bunyi dirambatkan paling cepat pada zat padat maka seolah-olah semua bunyi bisa dirambatkan pada zat padat. Menurut penulis tidak semua bunyi bisa dirambatkan pada zat padat. Apa buktinya? bayangkan anda berdiri di dalam ruangan berdinding  tembak yang sangat tebal dan teman anda diluar tembok. Silakan anda berteriak sekeras mungkin, dan setelah itu keluarlah dan tanyakan apakah temanmu mendengar suaramu? Pastinya dia akan menjawab tidak akan medengar. Sekarang mari kita berfikir bukannya tembok adalah zat padat mengapa suara kita tidak bisa didengar? Jawabnya pasti karena dipantulkan oleh tembok. Lalu bunyi apa yang bisa dirambatkan oleh tembok? Jawabnya adalah bunyi yang mempunyai frekuensi lebih besar atau sama dengan frekuensi dasar tembok. Kesimpulannya tidak semua bunyi dirambatkan oleh zat padat tetapi hanya bunyi yang mempunyai frekuensi lebih besar atau sama dengan frekuensi dasar zat padat.

tobe continue…

Oleh: alljabbar | September 7, 2011

MENJADI PNS

Menjadi PNS merupakan idaman setiap orang di jaman ini, bukan karena mendapat pensiunan tapi gaji PNS sekarang ini sudah menjamin penghidupan yang layak.

Untuk menjadi PNS sekarang ini makin lama makin sulit bahkan sangat sulit….tapi dengan kerja keras dan berdoa saya yakin anda bisa mencapainya, salah satu contoh hidup adalah saya sendiri…

Awalnya saya beberapa kali ikut tes tapi tetap tidak lolos karena saya hanya belajar dari buku2 gratisan yang bisa didownload diinternet dan beberapa buku beli ditoko…hingga akhirnya saya olak alik internet dan menemukan sebuah link yang mengajarkan bagaimana saya belajar supaya lolos menjadi PNS, link ini mempermudah saya untuk belajar dan sofwernya pun selalu berisi soal yang baru dan bermutu. Hasilnya Alhamdulillah tahun 2011 ini saya diterima menjadi PNS.Syukur alhamdulillah.

Jika anda ingin mengikuti jejak saya silakah klik DISINI, mungkin anda masih ragu tapi sekarang saya sudah menjadi guru Fisika (PNS) di daerah Bojonegoro – Jawa Timur. Selamat bergabung dengan saya.

Oleh: alljabbar | Maret 24, 2011

OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) FISIKA 2011

Tidak terasa OSN telah datang kembali, pada tanggal 7 Mei 2011 nanti di kota Bojonegoro khususnya akan dilaksanakan seleksi OSN tingkat kabupaten.

Menyiapkan siswa untuk mengikuti OSN tidaklah mudah, mulai dari mental, pemahaman konsep dan tidak kalah pentingnya emajinasi dan pengalaman mengerjakan soal sangat diperlukan dalam menghadapi seleksi OSN.

Pelatihan secara rutin, sangat diperlukan untuk itu pada tulisan ini saya mencoba membantu anda dengan mengupload beberapa soal OSN tingkat kabupaten mulai tahun 2008 sd 2010. Insyallah dalam waktu dekat pembahasannya juga akan saya upload (hanya saja dalam tulisan tangan dan masih ada yang salah).

Untuk mendapat soal OSN fisika tingkat kabupaten anda dapat mengklik link yang telah saya sediakan.

  1. Soal OSN fisika tingkat kabupaten 2008 (klik disini), pembahasan OSN fisika tingkat kabupaten 2008 (klik disini)
  2. Soal OSN fisika tingkat kabupaten 2009 (klik di sini) , pembahasan OSN fisika tingkat kabupaten 2009 (klik disini)
  3. Soal OSN fisika tingkat kabupaten 2010 (klik di sini), pembahasan OSN fisika tingkat kabupaten 2010 (klik disini)

Sementara ini hanya itu yang bisa saya lakukan semoga bermanfaat, salam fisika by Abdul Wahab

Oleh: alljabbar | September 2, 2010

HUKUM OHM

Ohm yang dimaksud diatas bukan om om biasa tetapi Ohm yang luar biasa. Ohm diambil dari nama tokoh fisika George Simon Ohm. Dia merupakan ilmuan yang berhasil menentukan hubungan antara beda potensial dengan arus listrik. Selain tiu dia juga menenmukan bahwa perbandingan antara beda potensial di suatu beban listrik dengan arus yang mengalir pada beban listrik tersebut menghasilkan angka yang konstan. Konstanta ini kemudian di kenal dengan Hambatan listrik (R). Untuk menghargai jasanya maka satuan Hambatan listrik adalah Ohm (Ω).

Bunyi hukum Ohm hampir setiap buku berbeda beda, mungkin karena Mbah Ohm udah keduluan meninggal. Tetapi secara garis besar semuanya hampir sama, dari hasil semedi sambil membaca buku fisika penulis dapat merangkum ada 2 bunyi hukum Ohm yaitu :

  1. Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial (Tegangan). Untuk sementara tegangan dan beda potensial dianggap sama walau sebenarnya kedua secara konsep berbeda. Secara matematika di tuliskan I ∞ V atau V ∞ I, Untuk menghilangkan kesebandingan ini maka perlu ditambahkan sebuah konstanta yang kemudian di kenal dengan Hambatan (R) sehingga persamaannya menjadi V = I.R. Dimana V adalah tegangan (volt), I adalah kuat arus (A) dan R adalah hambatan (Ohm).
  2. Perbandingan antara tegangan dengan kuat arus merupakan suatu bilangan konstan yang disebut hambatan listrik. Secara matematika di tuliskan V/I = R atau dituliskan V = I.R.

Keduanya menghasilkan persamaan yang sama, tinggal anda menyukai dan menyakini yang mana silakan pilih saja karena keduanya benar dan ada buku literaturnya.

Fungsi utama hukum Ohm adalah digunakan untuk mengetahui hubungan tegangan dan kuat arus serta dapat digunakan untuk menentukan suatu hambatan beban listrik tanpa menggunakan Ohmmeter. Kesimpulan akhir hukum Ohm adalah semakin besar sumber tegangan maka semakin besar arus yang dihasilkan. Kemudian konsep yang sering salah pada siswa adalah hambatan listrik dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus listrik. Konsep ini salah, besar kecilnya hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus listrik tetapi dipengaruhi oleh panjang penampang, luas penampang dan jenis bahan.

Konsep Hambatan Listrik

Misalkan kita punya sebatang kawat, maka didalam kawat itu sebenarnya punya jutaan elektron yang bergerak secara acak dengan kelajuan 10 pangkat 5 m/s. Wah cepat banget ya, itu katanya Prof. Yohanes surya, saya juga belum lihat elektron. Karena yang bilang Prof ya percaya aja. Ketika kawat ini tidak kita hubungkan dengan sumber tegangan maka elektron akan bergerak disekitar tempat nya saja, dia tidak akan bisa jauh-jauh dari tempatnya semula. Kenapa kok begitu? Karena disekitarnya berdesak – desakan dengan elektron lain dan juga ada pengaruh gaya ikat inti (katanya para ahli).

Bagaimana jika kawat tersebut kita hubungkan dengan sumber tegangan maka elektron mulai mengalir (bukan bergerak ditempatnya lho) dengan kelajuan 1 mm/s. Kok bisa mengalir? konon katanya energi yang diperoleh dari sumber tegangan digunakan elektron untuk berpindah, dan saat berpindah elektron juga mengeluarkan energi (baca fisika zat padat). Dalam perjalanannya elektron juga mendapat halangan elektron – elektron yang lain. Besarnya halangan yang dialami elektron inilah yang disebut dengan hambatan listrik suatu benda.

Seperti penjelasan awal tadi Hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang, luas dan jenis bahan. Hambatan berbading lurus dengan panjang benda, semakin panjang maka semakin besar hambatan suatu benda. Hambatan juga berbading terbalik dengan luas penampang benda, semakin luas penampangnya maka semakin kecil hambatannya.. Inilah alasan mengapa kabel tiang listrik dibuat besar-besar, tujuannya adalah untuk memperkecil hambatan sehingga tegangan bisa mengalir dengan mudah. Hambatan juga berbanding lurus dengan jenis benda (hambatan jenis) semakin besar hambatan jenisnya maka semakin besar hambatan benda itu.

Secara matematika dapat dituliskan : R = ρ.L/A

Dimana ρ adalah hambatan jenis (ohm/m)

L adalah panjang benda (m)

A adalah luas penampang (m kuadrat) biasanya luas penampang bentuknya lingkaran.

Rangkaian Hambatan

Rangkaian hambatan ada 3 jenis secara umum yaitu :

Tobe Continued


Older Posts »

Kategori